Mungkin banyak di antara kita yang masih awam dengan yang namanya vaksin. Dikutip dari Web MD, vaksin merupakan produk biologi dari virus yang dilemahkan atau sudah mati.
Vaksin adalah zat atau substansi yang berfungsi dalam membantu tubuh untuk melawan penyakit. Tubuh yang sudah divaksin akan membentuk antibodi terhadap virus tertentu.
Pertanyaannya, bagaimana cara vaksin bekerja setelah dimasukkan ke dalam tubuh?
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenriset/BRIN) menyebutkan, vaksin yang sudah diberikan akan melatih tubuh dalam membentuk kekebalan terhadap penyakit.
(Baca juga : perbedaan fungsi otak kanan dan otak kiri)
Vaksin yang dibuat dari virus yang dilemahkan akan membantu tubuh mengenali virus asli dan melatih sistem imun untuk melawannya.
Selain itu, mikroba yang terkandung dalam vaksin akan berperan sebagai antigen. Zat ini akan merangsang sistem imun tubuh agar menghasilkan antibodi yang bisa melawan suatu penyakit.
Jika terpapar virus, tubuh bisa segera memproduksi limfosit atau antibodi yang diproduksi imun tubuh. Antibodi tersebut kemudian akan menyerang virus tersebut. Virus akan dihancurkan atau dinetralisasi oleh antibodi.
Vaksin diperlukan mulai dari seseorang lahir hingga beranjak dewasa. Bahkan para manula yang berusia di atas 65 tahun juga masih dapat mendapat manfaat dari vaksin.
Walaupunpun vaksin aman untuk diberikan kapan saja tanpa konsultasi yang memadai, tetapi kondisi tertentu mungkin memerlukan dokter sebelum proses imunisasi dilakukan.
(Baca juga : cara meyakinkan HRD agar mau merekrut kita)
Itulah pengertian mengenai vaksin, terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar