Dalam upaya memperoleh penghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, manusia memiliki dua macam cara yang bisa dilakukan, yaitu dengan cara passive income (pendapatan pasif) dan active income (pendapatan aktif). Mungkin banyak orang yang belum mengerti apa yang dimaksud dengan passive income. Lalu pertanyaannya, apa yang dimaksud dengan passive income dan active income?
Passive income adalah pendapatan yang diperoleh tanpa harus bekerja. Hal ini berbeda 180 derajat dengan active dari income karena lawan dari passive income adalah active income yang merupakan pendapatan yang diperoleh dengan cara b
Contoh dari active income yaitu anda bekerja dengan menukar tenaga dan ketrampilan anda kepada orang lain untuk mendapatkan penghasilan atau uang. Karyawan, pegawai negeri, dokter, perawat adalah contoh profesi yang bisa mendapatkan active income.
(Baca juga : perbedaan antara bank syariah dengan bank konvensional)
Sekarang kita beralih ke pembahasan mengenai passive income. Untuk memperoleh passive income tidaklah semudah seperti memperoleh active income. Sebab, active income hanya memerlukan tenaga atau keterampilan seseorang saja untuk bekerja dalam upaya mendapatkan penghasilan untuk menyambung hidup. Sedangkan passive income memerlukan sebuah aset agar dapat mendapatkan uang tanpa harus bekerja untuk menyambung hidup.
Sekilas memang terlihat menggiurkan jika seseorang bisa mendapatkan uang tanpa harus bekerja. Namun, untuk yang memperoleh passive income, yang perlu diperhatikan yaitu kita harus memiliki aset yang bisa diandalkan untuk menghasilkan uang atau penghasilan. Aset tersebut tetap memberikan anda uang walaupun anda tidur seharian, jalan - jalan sesuka hati, dan sebagainya tanpa bekerja.
(Baca juga : syarat melakukan perpanjangan SIM)
Lalu pertanyaannya, bagaimana cara agar bisa mendapatkan passive income? Untuk mendapatkan passive income hanya ada 3 cara yang bisa dilakukan, di antaranya adalah sebagai berikut ini :
1. Bekerja keras membangun aset dari nol
Jika anda tidak memiliki modal, anda harus bekerja keras untuk membangun aset passive income mulai dari nol. Contoh dari usaha bekerja keras ini adalah anda bisa membuat sebuah konten YouTube (video menarik) atau blog (tulisan menarik) yang bisa mendatangkan pengunjung. Jika pengunjung anda sudah mulai ramai, maka anda bisa memonetisasi konten Anda melalui iklan yang anda pasang di blog seperti google adsense ataupun media publisher yang lainnya.
Menjadi seorang musisi atau seniman juga termasuk dalam usaha mendapatkan passive income jika hasil karyanya telah meledak. Setiap orang yang ingin mendengarkan lagunya harus membeli albumnya, begitu juga dengan orang - orang yang ingin menyanyikan lagunya di acara - acara tertentu, mereka harus meminta ijin kepada pencipta lagunya. Biasanya pencipta lagu akan mengijinkan namun dengan syarat harus membayar royalti jika lagu tersebut sudah terdaftar dalam HAKI.
2. Berinvestasi atau membeli aset
Jika anda memiliki modal, anda bisa berinvestasi dengan cara membeli saham - saham perusahaan terbuka melalui Reksadana ataupun tanpa reksadana. Selain itu, jika anda ingin membeli aset mandiri yang langsung bisa diawasi sendiri, anda bisa membangun kontrakan, kos - kosan, ataupun lahan parkir di dekat area keramaian seperti kampus ataupun kawasan industri.
(Baca juga : pengertian dan sejarah piagam Jakarta)
3. Mendapatkan warisan aset
Ini adalah cara yang paling mudah dan paling menyenangkan jika anda anak orang kaya dan mendapatkan kepercayaan dari orang tua untuk mengelola sebuah aset keluarga. Anda tinggal duduk manis di rumah sambil meneruskan dan mengawasi pengelolaan aset dari pemberian orang tua.
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar